Tahukah anda bahwa lebih berasal dari 64% UMKM di Indonesia belum punya izin usaha yang resmi? Data mengejutkan membuktikan bahwa berasal dari 64,2 juta UMKM yang tersedia di Indonesia, hanya kira-kira 1,9% yang punya NIB (Nomor Induk Berusaha). Angka ini pasti sangat memprihatinkan mengingat NIB adalah dokumen basic yang mesti sebagai identitas pelaku usaha yang legal.
Masih banyak pelaku usaha yang beranggap proses perizinan usaha itu rumit, memakan saat lama, dan memerlukan biaya besar. Padahal, proses perizinan usaha kini dapat anda jalankan secara online dengan lebih ringan dan cepat lho! Kamu tidak mesti ulang bolak-balik ke kantor pemerintahan atau menunggu berhari-hari untuk mendapatkan izin usaha.
Mengapa Izin Usaha itu Penting?
Sebelum mengupas lebih jauh tentang proses perizinan online, perlu bagi anda untuk mengerti mengapa izin usaha itu sangat crucial bagi keberlangsungan bisnismu. Izin usaha bukan sekadar tradisi atau dokumen pelengkap semata, melainkan wujud legalitas yang beri tambahan berbagai manfaat dan pemberian untuk usahamu.
Beberapa alasan mengapa anda mesti punya izin usaha:
Legalitas dan Perlindungan Hukum: Izin usaha beri tambahan status legal pada bisnismu, sehingga terlindungi secara hukum
Akses ke Pendanaan: Memudahkan untuk mendapatkan utang bank atau investasi
Peluang Kerjasama: Membuka kesempatan kerja serupa dengan perusahaan besar atau pemerintah
Kepercayaan Konsumen: Meningkatkan kredibilitas di mata pelanggan
Ekspansi Bisnis: Memudahkan pengembangan usaha ke skala yang lebih besar
Jenis-jenis Izin Usaha yang Perlu Kamu Ketahui
Dalam dunia bisnis, tersedia beberapa jenis izin usaha yang bisa saja anda perlukan bergantung pada skala dan jenis usahamu. Memahami jenis-jenis izin ini akan menolong anda mempersiapkan dokumen yang tepat untuk usahamu.
1. NIB (Nomor Induk Berusaha)
NIB merupakan identitas utama pelaku usaha yang mesti dimiliki sebelum akan memulai kesibukan usaha. Dokumen ini bermanfaat sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor (API), dan hak akses kepabeanan. NIB berlaku sepanjang perusahaan tetap beroperasi dan jalankan kesibukan usaha cocok dengan ketentuan perundang-undangan.
2. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
SIUP adalah surat izin untuk pelaku usaha yang jalankan kesibukan perdagangan. Dokumen ini mengkategorikan usaha berdasarkan modal usaha, merasa berasal dari mikro sampai besar. Sejak diberlakukannya proses OSS, SIUP kini terintegrasi didalam proses NIB sehingga prosesnya lebih simpel dan efisien.
3. IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil)
IUMK merupakan izin khusus bagi usaha skala mikro dan kecil. Prosesnya lebih simpel daripada SIUP sebab sesuai dengan kapasitas pelaku usaha mikro dan kecil. Izin ini diterbitkan oleh pemerintah tempat setempat dan menjadi bukti legalitas usaha di tingkat daerah.
4. SIUPTEL (Surat Izin Usaha Perdagangan Telekomunikasi)
SIUPTEL adalah izin khusus untuk usaha yang bergerak di bidang telekomunikasi. Proses pengurusannya melibatkan Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan syarat-syarat yang lebih khusus dan teknis. Izin ini perlu untuk memastikan usaha telekomunikasi beroperasi cocok standar dan regulasi yang berlaku.
5. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
SITU adalah izin yang membuktikan bahwa lokasi usaha yang anda memilih telah cocok dengan standar peruntukan tata ruang berasal dari pemerintah daerah. Izin ini memastikan bahwa kesibukan usahamu tidak mengganggu lingkungan kira-kira dan cocok dengan zonasi. SITU juga menjadi syarat untuk mendapatkan izin-izin usaha lainnya.
6. PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga)
PIRT adalah izin edar untuk product pangan olahan yang diproduksi oleh industri tempat tinggal tangga. Izin ini diterbitkan oleh Dinas Kesehatan setempat dan mesti dimiliki oleh pelaku usaha makanan dan minuman skala rumahan. PIRT menjamin bahwa product pangan anda safe untuk dikonsumsi dan diproduksi cocok standar keamanan pangan.
7. HO (Izin Gangguan)
HO atau Izin Gangguan adalah izin untuk usaha yang berpotensi mengakibatkan dampak pada lingkungan sekitar, seperti kebisingan, polusi, atau limbah. Meskipun di beberapa tempat izin ini telah tidak diberlakukan, tapi di beberapa lokasi tetap diperlukan sebagai syarat-syarat operasional usaha. Izin ini memastikan bahwa usaha anda telah mencukupi standar keamanan dan kebugaran lingkungan.
Cara Mengurus Perizinan Usaha Online
Dalam mengurus izin usaha secara online, tersebut prosesnya:
1. Menyiapkan dokumen persyaratan
Langkah pertama yang mesti anda jalankan adalah mempersiapkan seluruh dokumen yang diperlukan. Dokumen-dokumen ini mencakup KTP, NPWP, akta pendirian usaha jikalau berwujud PT atau CV, bukti kepemilikan tempat usaha, tepat foto terbaru, dan juga dokumen pendukung lainnya.
Konsultasi dulu: jasa pendirian pt
2. Buat akun di OSS
Setelah seluruh dokumen siap, anda mesti membuat akun pada proses Online Single Submission (OSS). Proses ini dapat anda merasa dengan datang ke situs formal OSS di oss.go.id.
Di sana, anda mesti memilih jenis badan usaha yang cocok dengan bisnismu, sesudah itu isi formulir pendaftaran dengan lengkap dan benar. Setelah isi formulir, anda mesti memverifikasi e mail untuk mengaktifkan akunmu.
3. Mengajukan NIB
Langkah berikutnya adalah pengajuan NIB melalui proses OSS. Setelah berhasil login, anda mesti isi data usaha secara teliti dan mengunggah seluruh dokumen yang anda telah siapkan sebelumnya.
4. Penerbitan
Tahap paling akhir adalah penerbitan izin. Kamu mesti secara teratur mengecek status pengajuan melalui proses OSS. Setelah NIB terbit, anda dapat mengunduh sertifikat NIB dan mencetak dokumen izin tersebut. Pastikan untuk menyimpan salinan digital dan fisik berasal dari seluruh dokumen izin yang terbit.
Tips Sukses Mengurus Perizinan Online
Beberapa tips yang dapat anda terapkan sehingga proses perizinan berjalan lancar:
Pastikan dokumen lengkap dan valid
Gunakan koneksi internet yang stabil
Isi data dengan teliti dan benar
Simpan salinan digital seluruh dokumen
Pantau status pengajuan secara berkala
Kendala yang Mungkin Kamu Hadapi
Meskipun proses online mempermudah proses, tersedia beberapa halangan yang bisa saja anda hadapi:
Sistem yang kadang error
Proses verifikasi yang memakan waktu
Dokumen yang mesti revisi
Kebingungan didalam pengisian data